- Mendikdasmen Pastikan Efisiensi Anggaran Rp 8 Triliun Tidak Sentuh Dana BOS dan PIP
- Tawuran Pecah di Penjaringan, Satu Pria Tewas
- Ratusan sopir truk menggelar unjuk rasa di depan New Priok Container Terminal One
- Disdik Ungkap Skandal Korupsi Dana PIP Siswa di SMKN 52 Jakarta, Oknum Honorer Gelapkan Bantuan Sisw
- Dugaan Penyelewengan Dana PIP Siswa, Kepsek Parungpanjang Terancam Dicopot
- Remaja Disabilitas Diduga Disodomi Pemulung di Pademangan
- Pria di Penjaringan Ditemukan Tewas Gantung Diri, Diduga Karena Sakit
- 2 Pria Tenggelam di Kali Ancol Jakarta Utara Berhasil Ditemukan Kamis Pagi
- Sudah 2 Bulan Banjir Rob Rendam Muara Angke, Warga: Saya Sangat Terganggu
- Masuk Sekolah Awal Tahun 2025 Tanggal Berapa? ini Jadwal Terbarunya!
Wahyu Bocah 10 Tahun di Cilincing, Berat Badan Cuma 9 Kilogram, Menderita Pengecilan Otak

Keterangan Gambar : Istimewa
Di sebuah rumah sederhana di Marunda, Jakarta Utara, Wahyu (10) menjalani hari-harinya dengan kondisi tubuh yang lemah.
Bocah yang menderita Pengecilan Otak ini hanya memiliki berat badan 9 kilogram, jauh dari ukuran anak seusianya.
"Kondisinya ini dibilang ama dokter pengecilan otak," ujar neneknya, Ranina (60), yang setia merawat Wahyu, saat ditemui di rumah mereka, Rabu (18/12/2024).
Baca Lainnya :
Ranina menjelaskan bahwa Wahyu sudah mengalami kondisi ini sejak lahir. Meski awalnya Wahyu lahir dalam keadaan sehat, dokter sejak dini sudah mendeteksi adanya kelainan.
"Dari bayi begini, kelainannya enggak tahu apa, cuma ada kelainan aja kata dokter, gitu," ungkap Ranina.
Penyakit ini membuat pertumbuhan dan perkembangan Wahyu terhambat. Kini, bocah malang tersebut hanya bisa terbaring di tempat tidur, tanpa bisa melakukan aktivitas seperti anak-anak seusianya.
Banyak orang yang mengira Wahyu menderita gizi buruk karena tubuhnya yang sangat kecil. Namun, Ranina menegaskan bahwa itu bukan penyebab utama kondisi cucunya.
"Enggak pernah divonis kurang gizi, karena kelainan aja," katanya menegaskan.
Sejak lahir, Wahyu hanya dirawat oleh ibunya dan sang nenek. Ayahnya pergi meninggalkan mereka bahkan sebelum Wahyu lahir. Kehidupan mereka pun jauh dari kata mudah, namun Ranina berusaha memberikan yang terbaik untuk cucunya.
Saat ini, Wahyu tidak menjalani pengobatan apapun. Setiap bulan, dokter dari Puskesmas Marunda datang untuk memantau kondisinya, meski tidak ada obat yang diberikan.
"Itu dokternya datang ke sini setiap bulan cuma memang keadaannya seperti ini enggak dikasih obat, dikasih susu aja," ujar Ranina. (kompas)
